Masih di momen PPL Universitas Negeri Semarang di SMK Masehi PSAK Ambarawa 2012 Bulan itu memang sedang sering turun hujan. Angin kencang berhembus setiap hari. Membuat aku lebih sering sibuk berkutat di balik selimut beludru tebalku. Mengumpulkan jumput kehangatan yang tersisa dari dinginnya Agustus. Tertolong juga oleh hangatnya suasana kekeluargaan di rumah sementara kami di kelurahan Lodoyong sana. Aku bersama mahasiswa praktikan lainnya; Ana, Lina, Ratna, Yuli, Anam dan Septian. Ramadhan yang nyaris sempurna dalam formasi keluarga baru itu. Manis sekali :) Sore itu sudah kututup rapat lubang udara di kamarku. Tak tahan dengan deru angin di luar sana. Dingin...bak hati yang lama terkurung kesendirian. Hmm syukurlah, suhu udara terasa sedikit lebih hangat. Hanya sedikit saja. Berkutat dengan tugas praktikan, dari laporan sampai soal ulangan. Tiba-tiba dikagetkan oleh suara lemparan batu di atas atap. Kemlothak jelas menghantam pendengaran. Akupun penasar...
Ini kejadian serem bener deh. Kenapa? Karena kejadiannya pas lewat tengah malam di kampus. Kampus jam segitu (jam 2-an pagi) kan udah sepi gila. Waktu itu aku masih ngekos di kos Bidadari, gang Sirandu-Banaran. Setting waktunya pas beres drama performance di gedung B6 FBS UNNES. Habis drama performance belum bisa langsung balik, ada sesi beres-beres dulu. Memang sedikit agak ribet sih berbenahnya. Properti dengan jumlah yang amat sangat cukup untuk membuat kami berpeluh di tengah malam, mengulur waktu istirahat kami panjaaang. Alhamdulillah setelah bersabar beberapa jam, kerja bakti kami terbayar lunas. Tuntas! Kelar sekitar jam 1.30 an pagi. Sebagai jebolan aktivis pramuka di masa sekolah dulu, keberanian dan nyali boleh lah diadu. Pede aja jalan sendirian balik ke kosan. Kampus gelap, lampu penerangan cuma sedikit banget. Dingin, sepi, temaram, malam yang suram. Kepedean tingkat dewa aku ga ada rasa was-was atau takut sedikitpun. Nekat balik jalan kaki SENDIRIAN lew...